Artikel Terbaru

twitter

Senin, 01 Desember 2014

Jangan besar-besar dong

Para santri di pondok pesantren masing-masing memelihara beberapa ekor
ayam, suatu hari pak ustad ingin mengetahui bagaimana reaksi salah
seorang santrinya bila satu ayamnya dicuri. Maka suatu malam ayam
peliharaan si ahmad diambil diam-diam, dipotong, kemudian dagingnya
dibagi-bagikan kepada semua santri.
Esok harinya, si ahmad melapor pada gurunya. "pak ustad, tadi malam
ayam peliharaanku dicuri orang."
pak ustad menjawab, "sudahlah, jangan bersedih. Ayammu itu kan pada
hakikatnya milik allah yang dititipkan kepadamu."
si ahmad mengangguk-ngangguk kemudian ngeloyor pergi sambil
garuk-garuk kepala. Dia berniat memberikan pembalasan kepada ustadznya
itu. Pada keesokan harinya, dia mencuri kambing milik pak ustadz,
dipotong, di sate, kemudian dibagi-bagikan kepada semua penghuni
pondok pesantren. Malam itu terjadi pesta makan sate yang begitu
meriah. Esok pagi, pak ustadz marah bukan kepalang melihat kambing
miliknya dicuri orang. Dikumpulkanyalah semua santrinya sambil
menghardik, "hayo mengaku, siapa yang mencuri kambing saya kemarin?".
Semua santri diam ketakutan. Tak lama kemudian si ahmad bertanya, "pak
ustadz, bukankah kambing yang hilang itu pada hakikatnya adalah milik
allah?" pak ustad menjawab, "punya allah sih punya allah ... Tapi
jangan yang besar-besar dong!" .

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More