Artikel Terbaru

twitter

Selasa, 28 Agustus 2012

Hp (bagian 2)

Minggu pagi ini,ketika aku sedang sibuk membersihkan jendela
rumahku,aku di kejutkan dengan kedatangan Ryad,adik sepupuku. Dia ini
mahasiswa tingkat akhir yang nyambi jadi buruh pabrik roti di
tanggerang.Aku senang.Aku jadi bisa membersihkan rumah dengan tenang
tanpa di recoki anak-anak,karena anak-anak dekat sekali dengan om
Ryad-nya.
Menjelang zuhur aku selesai membersihkan rumah. Ryad dan anak-anak
pulang dari jalan-jalan dengan kantong keresek berisi bubur ayam.
Jadilah kami makan siang dengan bubur ayam. Alhamdulilah,aku enggak
usah masak lagi. Tiba-tiba Ryad melihat hp-ku yang tergeletak begitu
saja di meja makan. "hp baru,ni? Cantik nih." "iya,alhamdulilah,yad
setelah nabung sekian lama." "hati-hati,ni,sekarang banyak copet.
Modus operandinya bermacam-macam.
Ada yang berpura-pura muntah di angkot,ada yang pura-pura nabrak di
mall...Ni. Iyad baru saja kehilangan Hp. Di copet orang di bus patas
saat pulang kerja."
"hah? Bagaimana pula kau ini yad? Masak dalam waktu enam bulan ini kau
sudah kehilangan delapan kal ! Dompet,Hp,sandal...Kau kurang hati-hati
kali? Atau kau kurang bersedekah?" "ah uni,iyad suka tertidur di bus
karena kecapean. Bayangkanlah,orang kerja pabrik ditambah lagi
kuliah."
"itulah,kalau saja kau tidak teledor dan tidak tukang tidur,mungkin
kau ndak kehilangan terus menerus!" "ah uni,takdirlah tuh,Ni namanya!"
aku manyun.anak ini dari dulu memang teledor.Jadi,kenapa pula ia mesti
menyalahkan takdir? Sudah tau cari uang susah,ini sih enak saja
dia"kasih kesempatan "sama maling.***
pagi ini eror sekali, betapa tidak? Pagiku dibuka dengan insiden adil
menceburkan Hp 3310 ku ke mangkuk susu serealnya. Basah kuyup! "ini
kan Hp jelek,Mi,"katanya.
Aku sedih sekali memikirkan si 3310 yang ternyata berakhir dengan
menyedihkan di tangan Aidil. Coba kalau kuberikan pada iyad
kemarin,pasti enggak begini jadinya. Tapi,ya sudahlah.Benar kata iyad
ini takdir namanya. Andai pun Hp itu kuberikan pada iyad
kemarin,mungkin jika takdirnya ia harus rusak hari ini,ia tetap akan
rusak,dengan cara apapun.
Siang ini aku pulang dengan angkot dari perpustakaan didepan terminal
bus lebak bulus. Panas betul cuacanya. Aku berkipas-kipas dengan
lembar fotokopi bahan tulisanku sambil membuka Hp-ku. Ada pesan masuk
dari salah satu teman mengajiku. Aku melihat sekeliling angkot
ini.Sepi. Hanya ada dua gadis ABG berseragam SMU sedang sibuk membaca
buku majalah sambil cekikikan.
Tiba-tiba naiklah seorang pemuda bertas punggung besar,bertampang
mahasiswa,ke angkot yang sedang kunaiki ini. Ia duduk tepat di
sebelahku. "maaf,mbak,bisa tolong buka kacanya," pintanya sambil
merapat kearahku. Aku kaget dan refleks memjauh sedikit. Ngapain sih
minta tolong buka kaca jendela kok pakai merapat segala? Buru-buru aku
menarik buka jendela yang kebetulan memang agak seret. Lalu pemuda itu
ikut membantuku. Dan...Berhasil!
Tak lama kemudian didepan wisma fedek pondok pinang, anak muda itu
turun setelah sebelumnya sempat senyum-senyum padaku. Ih
ganjen,pikirku. Buru-buru,aku menundukan pandangan. Namun sesuatu
tiba-tiba...Hp-ku!
Panik aku merogoh-rogoh isi tas tanganku. Aduh,kemana dia Hp baruku?
Aduh,ya allah please...Kucoba memeriksa isi tasku sekali lagi.
Nihil! Hp manis itu hilang! Aku ternganga. Begitu cepatnya...
Tentu pemuda tadilah yang telah mencopetnya!
Aku merasa dunia serempak memdung. Aku nyaris menangis saat itu kalau
tidak tertolong dengan asma allah yang kulantun dari hati. Seketika
aku teringat iyad.
modal 10 rb dapat sejuta

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More