Artikel Terbaru

twitter

Jumat, 05 Juli 2013

Hadiah dari negri saba ( kisah nabi sulaiman 2 )

Sobat blogger, setelah Ratu balkis menerima sepucuk surat dari nabi sulaiman a.s , maka ratu balkis di depan sidang di hadapan para panglima perang dan penasehatnya, mengusulkan bahwa jangan berperang dulu karena alasan kerugian akibat perang.
"Saya berpendapat," sambung ratu balkis, "kita uji saja dia. Kita kirim hadiah-hadiah yang indah-indah dan sangat berharga kepada raja sulaiman. Kalau dia menerima hadiah kita,berarti ada maksud tertentu".
Sidang para pembesar negri saba sepakat dan menyetujui usul ratu Balkis.
Kemudian di kirimkanlah hadiah-hadiah yang mahal dan indah kepada raja sulaiman.
Melihat hadiah-hadiah itu, nabi sulaiman a.s sangat marah.
"kau sangka saya dapat diberi hadiah? Tuan akan merasa mulia jika hadiah-hadiah itu saya kembalikan kepada Tuan. Bagi saya sendiri barang-barang itu tidak ada harganya. tidak berarti. Allah telah memberikan kenikmatan tinggi kepadaku", kata Nabi sulaiman kepada utusan Ratu balkis.
Nabi sulaiman mengembalikan hadiah-hadiah tersebut.
Titah nabi sulaiman, "pulanglah ke negrimu. Aku akan segera datang kepada kalian dengan membawa prajurit yang kuat dan besar".
Setelah ratu balkis mengetahui nabi sulaiman mengembalikan hadiahnya, berkatalah dia kepada para pembesarnya, "dia bukan semata-mata raja. Kita tidak akan mampu melawan dia".
Kemudian, ratu balkis berkirim surat kepada nabi sulaiman a.s.
"saya segera datang bersama-sama dengan raja-raja negri kami. Kami ingin tahu mengenai agama tuan!"
sebelum meninggalkan kerajaan, ratu balkis memerintahkan pengawalnya agar mengemas singgasananya. Singgasana ini terbuat dari emas dan bertahtakan intan permata. Singgasana ini segera di masukan kedalam peti besar sebanyak tujuh lapis.
Kemudian,peti tersebut dimasukan ke dalam sebuah kamar di istana yang terkunci rapat-rapat. Kamar ini terus dijaga siang dan malam sampai ratu balkis pulang dari palestina.
Setelah nabi sulaiman a.s mengetahui perjalanan rombongan ratu balkis sudah mendekati negri palestina, nabi sulaiman mengadakan musawarah. Di dalam musawarah itu hadir para pembesar, para panglima perang, kaum cerdik pandai dan jin.
"bagaimana sekarang? Bagaimana caranya singgasana ratu balkis dapat berada disini? Siapa di antara kalian yang sanggup melakukanya?" tanya nabi sulaiman kepada yang hadir.
Panglima perang nabi sulaiman dari golongan jin ifrit menjawab, "sebelum tegak dari tempat duduk tuan, singgasana ratu balkis sudah ada di sini".
Jadi, kau misalnya sekarang nabi sulaiman sedang berbincang-bincang dengan para pembesarnya, kemudian ia berdiri, maka singgasana ratu balkis sudah ada di sini".
Lalu, ada orang cerdik pandai atau orang bijaksana , menurut pendapat ahli hikmah orang itu namanya aship barkhiya, " ini terlalu lama. Tuan kejapkan mata, kemudian tuan buka mata tuan, singgasana itu sudah ada di sini".
"Haaaa....." begitu mata nabi sulaiman dibuka, singgasana ratu balkis sudah ada di hadapanya.
Kemudian, nabi sulaiman berkata, "rubahlah singgasana ini, apakah ia masih akan mengenalinya ataukah tidak lagi mengenalinya".
Pegawai istana segera merubah singgasana ratu balkis.

ISTANA KACA
sobat blogger,
kini ratu balkis dan para pembesarnya telah tiba di palestina.
Sebagai seorang ratu, kedatanganya di palestina di sambut dengan upacara kebesaran. Sebagaimana adatnya raja2 dan tamu agung. Ratu balkis di sambut dengan kehormatan dan kebesaran.
"masuklah ke dalam istana," ajak nabi sulaiman kepada ratu balkis. Rupanya untuk menyambut tamunya ini, nabi sulaiman sengaja membangun istana yang sangat anggun. Di istana ini di letakan singgahsana ratu balkis. Rencananya, di sana ratu balkis akan duduk berdampingan dengan nabi sulaiman a.s.
Tatkala ratu balkis hendak menginjakan kakinya ke lantai istana, ia menyangka melalui kolam air. Maka, di sibakkanyalah kain penutup kakinya sehingga tampaklah kedua betisnya. Ternyata kakinya tidak basah.
"tidak ada air, lantai istana ini berlantai licin dan cermin", kata nabi sulaiman kepada ratu balkis.
Tentu saja, ratu balkis sangat malu atas tingkah lakunya ini.
Di dekat singgahsana itu, nabi sulaiman bertanya kepada ratu balkis, "apakah ratu pernah melihat singgahsana ini?"
ratu balkis menjawab ragu,
"ini saya lihat..., singgasana ini serupa benar dengan singgasana saya . Tuan, saya tidak tahu pasti!"
"coba, periksalah dengan sungguh-sungguh", pinta nabi sulaiman kepada tamunya.
Setelah memperhatikan baik-baik, singgahsana itu memang miliknya. Seluruh ciri-cirinya terdapat di sana. Dan itu ia kenal betul.
Tetapi, mungkinkah singgasana tsb dipindahkan ke mari? Bagaimana caranya? Tidak masuk akal. Bagaimana memindahkan singgasana dari negri saba di yaman selatan ke palestina? Beribu kilometer jauhnya. Dan bukankah singgasananya telah di simpan di dalam peti dan di kunci kuat-kuat. Pikiran ini terus menggoda batin dan memenuhi otak ratu balkis. Kini ratu balkis menyadari keagungan nabi sulaiman dan menyatakan memeluk agama nabi sulaiman, kemudian ratu balkis menjadi istrinya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More